PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN BAGI SISWA MAS YPP JAMANIS
DOI:
https://doi.org/10.71128/e-gov.v2i2.79Kata Kunci:
Bimbingan Konseling, Sekolah Menengaj AtasAbstrak
Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan suatu proses interaksi antara konselor dan konseli, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan membantu konseli mengembangkan potensinya dan mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Proses ini melibatkan upaya sistematis, objektif, logis, dan terprogram dari konselor untuk memfasilitasi perkembangan kemandirian konseli. Pengertian BK mencakup kegiatan tatap muka yang dilakukan oleh ahli konseling, baik secara individu maupun kelompok, dengan memberikan pengetahuan tambahan. Tujuan utama BK adalah membantu konseli memahami dirinya sendiri, mengembangkan potensi, dan mengatasi permasalahan yang dihadapi. Konseling diartikan sebagai hubungan pribadi yang dilakukan tatap muka antara konselor dan konseli, dengan pengembangan kemampuan khusus konselor untuk menyediakan situasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, di mana peneliti memeriksa informan sebagai subjek dalam lingkungan hidup sehari-hari. Metode ini dipilih untuk memperoleh data yang lebih lengkap, mendalam, kredibel, dan bermakna. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, serta pengambilan kesimpulan dan verifikasi data.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan minat siswa-siswi MAS YPP Jamanis untuk melanjutkan kuliah, meskipun masih dalam angka yang relatif rendah. Faktor-faktor seperti kemajuan teknologi dan semangat siswa-siswi dalam membuat akun LTMPT turut memengaruhi minat tersebut. Guru BK berperan dalam memberikan arahan dan memahamkan siswa-siswi tentang dunia kampus, serta membantu menyalurkan minat dan bakat mereka. Kesulitan yang dihadapi guru BK melibatkan perbedaan persepsi antara anak-anak dan orang tua, sehingga diperlukan solusi yang baik. Strategi untuk meningkatkan minat siswa melibatkan seminar motivasi pendidikan dan organisasi kampus. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa Bimbingan Konseling Sekolah MAS YPP Jamanis dapat dianggap baik, dengan aspek perencanaan, pengorganisasian, pengerahan, dan pengawasan yang dinilai baik hingga sangat baik.
Referensi
Basuki, S. (2005). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Brantas. (2009). Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Idrus, M. (2009). Metodelogi Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: PT. Gelora Aksara
Kristiawan, M., Safitri, D., & Lestari, R. (2017). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish
Lasa, H. S. (2006). Manajemen Organisasi. Jakarta: Dian Pustaka.
Moleong, L. J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Manullang. M. (2005). Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: UGM Press Purwono. (2013). Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Prastowo, A. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta.
Sriwahyuni, E., & Kristiawan, M. (2019). Strategi Kepala Sekolah Dalam Mengimplementasikan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pada SMK Negeri 2 Bukittinggi. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan), 4(1).
Suharsaputra. (2012). Metode Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif dan Tindakan. Bandung: PT. Refika Aduitama
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Acep Ridwan Maulana, Rika Yunita, Lexy Sutansyah, Aini Ali Agustini
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.